Minggu, 21 Agustus 2011 0 komentar By: IMMPPG-Jakarta

Hindari Gorengan Saat Berbuka Puasa

Setelah berpuasa seharian, saat berbuka pun menjadi waktu yang sangat dinanti. Menu camilan gorengan biasanya menjadi hidangan yang dipilih setelah menyantap yang manis-manis, apa lagi kalau kebetulan kita masih terjebak macet di jalan saat waktu berbuka puasa tiba. Tapi sebaiknya jangan buka puasa dengan gorengan. Kenapa? Selain karena gorengan adalah makanan yang tidak sehat untuk tubuh, gorengan membawa efek yang tidak baik untuk aluran tenggorokan dan juga saluran pencernaan, terutama saat berpuasa, perut kosong seharian.

Makanan yang tinggi lemak akan membuat seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. Lemak akan merangsang tenggorokan dan membuatnya gatal sehingga mudah terserang batuk. Selain itu, dengan adanya lemak, lambung akan cepat terisi tapi lebih lambat dicerna, akibatnya seseorang akan merasa sudah kenyang dan tidak akan cepat lapar padahal baru makan dalam porsi sedikit.

Hal ini sebenarnya tidak baik untuk orang yang baru berbuka puasa. Karena setelah 14 jam lambung kosong, tubuh butuh nutrisi yang cukup, tapi dengan adanya lemak tubuh akan merasa sudah kenyang dan akhirnya penyerapan nutrisi pun terhambat karena hanya sedikit nutrisi lainnya yang masuk dalam tubuh.
Jadi sebaiknya bagaimana? Sebaiknya kita berbuka dengan yang manis untuk mengganti glukosa darah, makanlah sesuai porsi tubuh dan juga harus lengkap gizinya tanpa ada yang dikurangi atau dilebihkan.

BOLEH COBA : Sup Oyong Kembang Tahu

Jakarta - Sup yang satu ini selalu dibuat saat udara panas. Oyong yang lembut segar dan kembang tahu yang gurih renyah, bikin selalu ketagihan. Cobain yuk!

Bahan :
1 buah (250 g) oyong hijau
150 g kembang tahu kering
100 g udang kecil, buang kepalanya
25 g suun, potong-potong
5 butir bawang merah, iris halus
3 siung bawang putih, cincang halus
750 ml air/kaldu ayam
½ sdt merica bubuk
1 sdt garam
1 sdm kaldu ayam bubuk

Taburan:
1 sdm daun bawang iris halus
1 sdm bawang merah goreng

Cara membuat :

  • Kupas oyong, cuci dan iris serong.
  • Patah-patahkan kembang tahu kering, rendam hingga lunak. Rendam suun dalam air dingin hingga lunak. Tiriskan
  • Panaskan sedikit minyak dalam wajan, tumis irisan bawang merah, dan bawang putih sampai harum. Masukkan udang dan aduk hingga berubah warna.
  • Tuang air atau kaldu, didihkan.
  • Masukkan kembang tahu dan masak hingga lunak dan matang.
  • Tambahkan oyong dan suun.
  • Tambahkan bumbu, didihkan kembali. Angkat.
  • Beri bahan Taburan. Sajikan hangat.

Untuk 6 orang

OYONG, sayuran super anti DIABETES

Meskipun punya khasiat hebat, namun karena penampilan dan rasa oyong bisa dibilang sayur kelas dua. Jarang dilirik, jarang dimasak. Paling banter, oyong kerap disajikan sebagai sayur bening. Padahal jika Anda tahu manfaatnya, WOW.. Cukup menakjubkan. Khususnya bagi penderita DIABETES.

Melalui berbagai penelitian, diketahui khasiat oyong muncul dari bijinya yang umumnya juga dikonsumsi bersama daging buah oyong. Didalam bijinya diketahui terdapat zat bernama cucurbitacin yang memiliki peran menurunkan gula darah. Tentu saja harus dikonsumsi secara rutin untuk memperoleh manfaatnya.

Di Indonesia, pemanfaatan oyong sebagai penurun gula darah konon sudah berlangsung lama pada masyarakat Sunda. Sebelum pergi haji, umumnya mereka mengonsumsi 2 buah oyong setiap hari selama 2 minggu sebelum pemeriksaan gula darah. Tujuannya tentu saja untuk menurunkan kadar gula darah agar tes kesehatan berlangsung lancar.

Nah, jika secara empiris dan ilmiah khasiat buah oyong sudah terbukti, tentu tak ada lagi alasan untuk menunda konsumsi buah oyong. Selalu sajikan sayur ini dalam menu sehari-hari untuk memperoleh manfaatnya, khususnya bagi penderita diabetes atau yang BERISIKO DIABETES.

Selain bermanfaat untuk penderita diabetes, sayur yang kerap disebut gambas ini juga punya manfaat lain jika dikonsumdi teratur, misalnya radang tenggorokan, melancarkan pencernaan, dan melancarkan ASI bagi ibu menyusui.
Oyong memiliki beberapa kandungan diantaranya saponin triterpen, luffein, citruline, dan cucurbitacin. Beberapa kandungan seperti saponin, lendir, lemak, protein, vitamin B, dan vitamin C berasal dari getahnya. Jadi sebaiknya cukup mengupasnya, lalu cici bersih, dan dipotong-potong untuk dimasak agar kandungan getah didalamnya tak luruh saat dicuci.

Nah, tunggu apa lagi? Yuk, nikmati oyong untuk menu sehari-hari keluarga tercinta :D